Friday, April 3, 2009

Materi Gelap

“Ada apa diluar sana?” adalah pertanyaan klasik yang dilontarkan orang ketika memandang langit.

Astronomi berusaha menjawab pertanyaan ini, karena alam semesta telah menggoda kita dengan jawaban-jawaban mengaggumkan, sekaligus membuat membuat kita frustasi dengan pertanyaan-pertanyaan mengaggumkan.

Keseluruhan alam semesta bisa diringkas dalam konsep massa/energinya. (Massa dan energi dikenal sebagai sesuatu yang dapat ditukar satu sama lain melalui persamaan Albert Einstein yang terkenal, yang telah menghubungkan keduanya : E = mc kuadrat). Berikut menunjukkan perhitungan terakhir untuk isi massa/energi seluruh alam semesta, beserta komentar singkat mengenai yang kita ketahui tentang setiap isinya.

Kandungan alam semesta itu ada 4 yaitu Energi gelap, Materi gelap, Materi biasa, dan Neutrino. Energi gelap yang menyusun alam semesta 73% (massa) yang menyebabkan pengembangan alam semesta yang makin cepat. Meski tak terlihat dan sifatnya belum diketahui, efek kuat energi gelap telah diperhatikan.

Materi gelap yang menyusun alam semesta 23% (massa), juga belum diamati, tetapi materi gelap berperan dalam rotasi cepat galaksi dan kelompok-kelompok galaksi.

Ada juga Materi biasa yang menyusun alam semesta 4% (massa). Contohnya seperti Bintang, galaksi, dan kelompok galaksi yang terang yang diamati.

Dan Neutrino. Ia menyusun alam semesta kurang dari 1% (massa). Sebenarnya, batas atas untuk massa totalnya telah dirancang, tetapi nilai yang sebenarnya belum ditentukan.

Dampak penemuan ini cukup mengejutkan : Meskipun betul-betul tak terdeteksi, tetapi energi gelap dan materi gelap dinyatakan menyusun 96% alam semesta dan mendominasi gerakannya.

Cukup logis bila kita ingin tahu bagaimana astronomi bisa mencapai pemahaman baru ini. Seperti kisah detektif yang bagus, pemahaman kita disusun dengan mendalam, satu tahap metode ilmiah pada satu waktu. Sekarang ini, rangkaiannya secara khusus bekerja seperti : Sebuah alat percobaan yang baru atau sudah diperbaiki membuat sesuatu yang baru untuk diamati. Para pencipta teori lalu berusaha menjelaskan informasi yang baru dengan teori yang sudah ada atau mereka membuat hipotesis alternatif. Kemudian perkiraan dibuat, dan percobaan-percobaan baru dilakukan untuk melihat apakah kenyataanya cocok dengan perkiraan. (Bayangkan para pengamat yang dengan gembira menyerahkan kentang panas pada para penyusun teori)

No comments:

Post a Comment